30 Agustus 2017

Pusat Gelontorkan 1,5 Triliun APBN untuk Rawa Danau Lebo KSB



KSB, klikntb.com—Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Saifuddin,ST memahami betul potensi besar yang dimiliki Lebo. Setelah sekian lama pemerintah terus berupaya melobi pusat untuk mendapatkan dukungan bantuan pembangunan masterplant lebo menjadi kawasan konservasi, pusat ekonomi tradisional, industri kecil bahkan pusat penelitian sumberdaya hayati dan hewani tapi tidak menguras APBD. Upaya itu pun berhasil dengan kesediaan pusat menggelontorkan 1,5 triliun untuk mendukung cita cita besar ini.

“ Itulah yang kami lakukan berkonsultasi, berbicara dan melobi BKSDA bahkan sampai menteri. Kita yakinkan mereka. Alhamdulillah, tanpa APBD, pusat mau menggelontorkan hampir setengah trilliun guna membangun lokalisasi danau ini melalui pembangunan tanggul dan jalan lingkar. Ini agar bisa ditata rapi, namun tidak menganggu kebijakan konservasi,” ujar, Fud Saifuddin menjelaskan visi pengembangan Lebo kedepan, belum lama ini.

Sebagaimana diketahui bahwa danau yang awalnya memiliki luas lebih dari 1400 hektar itu bahkan sudah terkonversi menjadi hanya 800 hektar. Itu karena, penguasaan oleh masyarakat dan perladangan baru.

Potensi perikanan yang besar, sumberdaya hayati dan hewani yang baik seharusnya mampu menjadi pertimbangan strategis pemerintah sejak awal Sumbawa Barat berdiri. Selain menjadi pusat ekonomi nelayan tradisional, danau ini bisa jadi pusat wisata alam

APBD 10 tahun pertama pemerintahan Sumbawa Barat sempat melirik hal itu, tapi tidak optimal dan tidak memiliki perencanaan terpadu dengan BKSDA soal pengelolaan danau ini. Anggaran daerahpun banyak terkuras. Hingga sempat terhenti

Lebo saat ini memiliki luas lebih dari 800 hektare yang berada di dua kecamatan. Yakni, Kecamatan Seteluk dan Taliwang. Dana Rp 400 Miliar tersebut selain dari Kemen LHK juga datang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Praktis ini kemajuan pesat yang ditunjukkan pemerintah setempat selama sejarah berdirinya Sumbawa Barat, dimana anggaran terbesar APBN yang dikucurkan pusat hanya untuk penataan Danau Rawa Lebo.

“Panjang jalan lingkar dan tanggul sekitar 18 Kilometer. Tahap awal Balai Wilayah Sungai (BWS) Ditjen Pengairan Kementerian PUPR menggelontorkan dana Rp 4,9 miliar dan secara bertahap seterusnya,” ujarnya.

Wakil Bupati menegaskan penataan dan pembangunan Danau Rawa Lebo sendiri merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat. Kebijakan itu bagian dari impelementasi kesepakatan bersama yang terbangun antara Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pemda KSB.

‘’Danau Rawa Lebo ini menjadi prioritas nasional yang akan dituntaskan pemerintah pusat. Bukan hanya Kementerian PUPR saja, Kementerian LHK juga ikut terlibat dalam penataan dan pembangunan danau ini,’’ katanya.

Kementerian PUPR akan lebih banyak melakukan intervensi pada program fisik. Sementara Kementerian LHK akan fokus pada penataan lingkungan.

‘’Kalau untuk persoalan lahan dan lain sebagainya kami pastikan tidak ada masalah. Nah terkait permintaan soal tanggung jawab sosialnya, pemerintah akan membantu,’’ ujarnya.

Sebelumnya, pelaksana kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Amar Nurmasnyah, ST mengungkapkan sejumlah infrastruktur strategis nasional berhasil digelontorkan APBN untuk mengembangkan infrastruktur Sumbawa Barat. Antara lain, proyek pembangunan bendungan raksasa Bintang Bano (sudah running) dan Jaringan Irigasi yang dimulai 2018 multy years sepanjang 700 Meter.

Selanjutnya, jalan penghubung dermaga lalar – PLTU Kertasari 85 kilometer tahun 2018. Talud Danau Rawa Lebo Taliwang 2018 multy years sepanjang 470 Meter ( bertahap,red) serta fasilitas penanggulangan banjir kota sepanjang 430 meter yang dikerjakan secara multy years. Dev
Share:

0 komentar:

Posting Komentar


Blog Archive