SUMBAWA, klikntb.com - Usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi sejak pukul .09.00, AG langsung ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik kejaksaan. Setelah melalui pemeriksaan dan penetapan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan Bronjong pengaman kuburan di Desa Mura,Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, akhirnya penyidik pidana khusus kejari Sumbawa, resmi menahan Direktur CV. Negara Gapura tersebut.
Penahanan tersangka dilakukan kejaksaan selama 20 hari ke depan. Penahanan AG tersebut pada hari ini, Selasa (15/8).
Saat menjalani pemeriksaan AG hanya diberikan kesempatan untuk istirahat, sholat, dan makan siang lalu kembali menjalani pemeriksaan pukul 13.30 wita.
Penetapan AG sebagai tersangka ini juga dikuatkan dengan alat bukti, keterangan para saksi dan bukti di lapangan yang memang tidak mengerjakan pembangunan Bronjong di lokasi yang semestinya dibangun bronjong
Proyek pembangunan Bronjong fiktif tersebut berasal dari APBD Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2016 dengan nilai proyek Rp 92,8 juta. Hanya saja pencairan anggaran dilakukan 100% tapi realisasinya 0%
Sebelum ditahan, AG menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis RSUD Sumbawa. Ada tiga orang petugas medis, dua orang perawat, satu orang Dokter
Terkait penahanan tersebut Kepala Kejaksaan Negeri Sumbawa, Paryono,SH.,MH, kepada klikntb, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mempercepat perkara ini sesuai target.
Penahanan AG berawal dari pemeriksaan sebagai saksi lalu menjadi tersangka, alasan lain, AG tidak kooperatif dua kali di undang untuk dimintai keterangannya
Mengenai akan ada tersangka baru dalam kasus ini, kejari tidak menampik. Kemungkinan tetap ada, apakah dari Dinas PU dan DPKAD yang mencairkan anggaran, karena adanya anggaran karena ada kerjasama, kita terus mendalami," ungkap Kejari Sumbawa
Ia juga menegaskan agar masyarakat jangan hanya melihat kasus ini dari nilai kontraknya tapi perbuatan yang luar biasa. Dev
0 komentar:
Posting Komentar