MATARAM, klikntb.com - Sekretaris DPD Partai Gerindra Nusa Tenggara Barat H Sakduddin menegaskan paket bakal calon gubernur Ahyar Abduh dan wakil gubernur Mori Hanafi sudah final, sehingga tidak ada lagi perdebatan yang muncul mengenai kedua pasangan tersebut, termasuk dari PKB.
"Sah-sah saja semua partai berkata seperti itu, hak mereka. Tapi yang jelas Ahyar-Mori tidak terpisahkan dari partai Gerindra," kata Sakduddin menanggapi komentar Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani mengenai paket tersebut.
Isu Partai Gerindra maupun PKB yang adalah bagian dari partai koalisi poros tengah belum mendukung paket Ahyar - Mori adalah tidak benar.
"Memang ranah politik tidak ada yang pasti. Tapi di Gerindra tetap Ahyar - Mori," tegasnya.
Meski demikian, Ketua Komisi II DPRD NTB ini, mengaku tidak terlalu mempersoalkan apakah PKB mendukung atau tidak mendukung. Namun, kalaupun PKB bersikap seperti itu, pihaknya tidak ingin mengambil pusing.
"Kalaupun PKB bersikap seperti itu silahkan. Tapi kalau mendukung. Kita akan komunikasi dan koordinasi dari daerah hingga di pusat," katanya.
Senada dengan kubu Gerindra, PDI Perjuangan pun tidak ingin ambil pusing dengan statemen dari Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani.
"Boleh-boleh saja mereka mengaku seperti itu. Tapi perlu diingat semua paket yang beredar selama ini belum dejure," tegas Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Ruslan Turmuzi.
Ruslan mengingatkan kubu PKB untuk tidak terlalu yakin dulu terkait rencana PDI Perjuangan yang berniat untuk berkoalisi di pemerintah daerah.
"Mereka tidak paham kalau DPP itu miliki hak prerogatif. Silahkan saja mereka berkomentar. Tetapi kewenangan dan yang memutuskan itu ada di DPP bukan di daerah," tegasnya.
Karena itu, ia menilai politik jelang Pilgub NTB masih dinamis. Sehingga, segala kemungkinan masih bisa berubah.
"Ada pengaruh tapi tidak menjadi keharusan dan menjamin itu dikeluarkan rekomendasi," tandas Ruslan Turmuzi. An
0 komentar:
Posting Komentar