14 September 2017

Kata Bupati, KSB Bumi Gotong Royong



KSB, klikntb.com — Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M menyebutkan Kabupaten Sumbawa Barat adalah Bumi Gotong Royong. Hal tersebut disampaikan dihadapan tim verifikasi lapangan lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kementerian Dalam Negeri  di Desa Kalimantong, kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Kamis(14/9)

Gotong royong di Kabupaten Sumbawa Barat bukan sekedar kata. Namun budaya luhur bangsa ini, hidup dan dilaksanakan oleh rakyat Sumbawa Barat. Jika di daerah lain gotong royong masih dalam tataran perbaikan mental. Namun di KSB sudah diaktualisasikan dalam mencapai tujuan. ‘’KSB ini jauh dari sorotan media nasional, tapi kita bersyukur Kementerian Dalam Negeri tahu akan gerakan gotong royong kita. Bukan hanya di Desa Kalimantong tetapi di seluruh KSB, karena Kabupaten Sumbawa Barat adalah Bumi Gotong Royong. Cuma memang Desa Kalimantong terdepan dalam hal ini,” kata Bupati

Menurut Bupati lima gerakan revolusi mental yang berlandaskan pada nilai integritas, etos kerja dan gotong royong yang ditetapkan Presiden Joko Widodo Desember 2016 lalu sejalan dengan semangat pembangunan berbasis gotong royong di KSB dengan landasan Ikhlas, jujur dan sungguh-sungguh. Landasan pembangunan di KSB ini pun bahkan telah ditetapkan dua tahun yang lalu. Dimana kerja memenuhi hak dasar masyarakat Sumbawa Barat dikerjakan dengan gotong royong.

Hal ini pun membawa KSB mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia pada Desember 2016 lalu, karena keseriusan Pemerintah Daerah yang menuangkan program pemberdayaan gotong royong ke dalam Peraturan Daerah, yakni Perda Nomor 3 Tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dan satu-satunya di Indonesia.

Dijelaskan Bupati, gotong royong di KSB melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, kejaksaan, TNI, Polri, Agen PDPGR dan masyarakat. Sebagai motor atau penggerak gotong royong di tengah masyarakat adalah Agen PDPGR. Agen PDPGR tersebar di setiap desa/kelurahan dan blok atau peliuk. Di bidang sosial Agen mendata warga disabilitas, lansia untuk mendapat bantuan Rp. 250 ribu perbulan. Di bidang kesehatan, warga kurang mampu didata untuk mendapat BPJS kesehatan yang iurannya ditanggung  pemerintah daerah.

Di bidang pembangunan, Agen PDPGR mendata rumah yang kurang layak, termasuk yang tidak memiliki jamban, sehingga pada 2016 lalu, berhasil membedah rumah sebanyak 1.240 unit dan jambanisasi sebanyak 6.164 unit. Jambanisasi ini dilaksanakan kurang dari 100 hari kerja pertama saya dan wakil Bupati. ‘’Semoga dilaksanakan gotong royong dan biaya lebih irit,” ujar Bupati.

Uniknya lagi di KSB setiap malam Jum'at melaksanakan evaluasi pembangunan dalam Forum Yasinan Pemerintah Kabupaten. Dalam forum ini secara bergiliran 18 Desa dan 48 blok peliuk Agen PDPGR bertemu dengan kami. Wadah ini juga sebagai keterbukaan Pemerintah Daerah dengan masyarakat. Alhasil, wadah ini telah menghilangkan parlemen jalanan. Sehingga KSB tercatat di Provinsi NTB sebagai Kabupaten Zero Horizontal Conflict. ‘’Saya berharap, perangkat desa, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Kalimantong untuk mengikuti dengan semangat Ikhlas, Jujur dan Sungguh-Sungguh. Alhamdulillah Desa Kalimantong masuk lima besar Nasional dan Insya Allah menjadi juara satu,” imbuhnya.

Ketua Tim Verifikasi Lomba Desa Direktorat Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Drs. Ahmad Adli Harahap, M.Si dalam sambutannya mengatakan, Desa Kalimantong telah lolos seleksi administrasi yang ditetapkan panitia. Karenanya, Desa Kalimantong pun menjadi Top Five (Lima Besar) dari lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat tingkat Nasional ini. ‘’Kedatangan tim verifikasi lapangan ini untuk melihat secara nyata gerakan gotong royong dari aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan agama di tengah masyarakat,” katanya.

Aspek tersebut diverifikasi sebagai indikator untuk melihat peran aktif seluruh masyarakat mulai dari lingkungan keluarga, RT, RW, Dusun, Desa dan seluruh pihak di Desa Kalimantong  dalam pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian dan  dalam memajukan desa. Lomba ini diharapkan mendorong desa menggali potensi desa menjalin kerjasama dengan mempertahankan kearifan lokal dalam memajukan desa dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan agama. ‘’Diharapkan jika menjadi juara, Desa Kalimantong bisa menjadi contoh dan teladan daerah lain di Indonesia. Tentunya Pemerintah Daerah terus membina secara berkelanjutan mendorong desa untuk terus menggerakkan gotong royong,” imbuhnya. Dev
Share:

0 komentar:

Posting Komentar


Blog Archive