13 September 2017
Home »
» Giliran Rudy Sorot Ide Suhaili, Saat Ini LIA Butuh Pembenahan Bukan Ganti Nama
Giliran Rudy Sorot Ide Suhaili, Saat Ini LIA Butuh Pembenahan Bukan Ganti Nama
MATARAM, klikntb.com - Salah satu Bakal Calon Gubernur NTB, Kolonel Lalu Rudy Irham Srigede menyindir Ide Bakal Calon Gubernur NTB dari Golkar, H Moh. Suhaili FT untuk mengganti nama Lombok Internasional Lombok (LIA) menjadi Mandalika Internasional Airport (MIA) sebagai ide yang belum diperlukan sekarang ini.
Menurutnya Ide Bupati Loteng tersebut tidaklah urgen untuk saat ini. Yang dibutuhkan adalah pembenahan pelayanan di bidang keamanan dan kenyamanan penumpang bukan mengganti nama.
"Kalau saya berpendapat lebih baik prioritaskan pembenahan dulu daripada penggantian nama yang mungkin lebih gampang dari pembenahan tersebut," ujarnya.
Rudy memberikan alasan mengapa dirinya lebih menyarankan pembenahan ketimbang pergantian nama, karena sekarang LIA masih belum memenuhi kualifikasi bandara Internasional. "Saya menilai lebih baik prioritaskan saja di masalah pembenahan, keamanan, kenyamanan, kebersihan dan penertiban-penertiban lain sehingga sesuai dan pantas dengan kualifikasinya sebagai bandara internasional. Kita sayangkan dan merugi bila ganti nama tapi tetap kondisi nya tidak aman, tertib, dan nyaman. Sehingga orang menilai mau nama apa saja tetap saja seperti dulu kan malah tidak baik opini seperti itu,"
katanya.
Lebih jauh Rudy juga menyebutkan bahwa Bandara merupakan salah satu gerbang akses dari udara suatu daerah. Ia tidak menapikan pentingnya nama sebuah bandara tapi setelah pembenahan. Nama Bandara harus mempertimbangkan segala aspek dengan cermat.
"Seperti BIL ini gerbang internasional di NTB sehingga sangat perlu dibenahi kebersihan, kenyamanan, keamanan termasuk penamaannya, oleh karenanya nama itu juga bisa membuat kesan dari daerah tersebut," terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa nama BIL umumnya menggambarkan identitas daerah tersebut sehingga diambilkan dari asli daerah bersangkutan agar orang mengerti nama itu menunjukan daerah itu. Jadi biasanya gunakan nama pahlawan nasional atau dari daerah tersebut atau nama tempat yang terkenal atau nama suatu legenda atau nama kerajaan yang mencerminkan daerah tersebut.
"Kemudian sekarang akan ada wacana penggantian nama BIL itu sah-sah saja yang penting mencerminkan daerah. Namun harus dikaji betul karena ini pintu gerbang internasional NTB. Sebelum mengganti juga harus dilempar ke publik sebagai bahan masukan dan pertimbangan baik itu nama atau waktunya apakah sangat mendesak saat ini untuk diganti," tutupnya.Una






0 komentar:
Posting Komentar